Pada
tujuan yang ingin dicapai melalui pembahasan ini adalah
1. Memahami
hakikat asesmen dalam penanggulagan kesulitan belajar
2. Memahai
hakekat program pendidikan individu
Hakikat asesmen
Aesmen adalah suatu proses
pengumpulan informasi tentang seseorang anak yang akan digunakan untuk membuwat
pwrtimbagan dan keputusan yang berhubugan dengan anak tersebut.. Tujuan utama
dari asesmen adalah untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbagan dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak
berkesulitan belajar.
Menurut Hargrove dan
Poteet(1984:1), asesmen merupakan salah satu dari tiga ativitas evousi
pendidikan. Ketiga aktivitas tersebut adalah
·
Asesmen
·
Diagnostik
·
Preskriptif
Dengan demikian
untuk menegakkan diagnosisi, dan berdasarkan diagnosis tersebut dibuwat
prespektif. Prespektif tersebut ddalam bentuk aktualnya adalah berupa program
pendidikan yang individual; Meskipun asesmen pertama kali dilakukan sebelum
kegiatan pembelajaran, asesmen sesugguhnya berlanggsung sepanjang proses
pembelajaran.
Menurut salvia
dan Yssldyke seperti dikutip oleh Lerner(1988:54), dalam kaitanya dengan upaya
penaggulagan kesulitan belajar,asesmen dilakukan untuj keperluan:
·
Penyaringan
·
Pengalihtanganan
·
Klasifikasi
·
Perencanaan pembelajaran
·
Pemantauna kemajuan belajar anak.
Pada penyaringan anak-anak kesulitan belajar
disuatu kelas ata disekolah didefinisikan untuk menentukan anak-anak mana yang
memerlukan pemeriksaan lebih komperhensif. Dalam penyarigan dilakukan evaluasi
sepintas, misalnya melalui observasi informasi oleh guru, untuk menentukan
siapa diantara anak-anak yang memerlukan evalusi intensif,
Berdasarkan
hasil evaluasi tersebut selanjutnya anak dialihtangankan keorang ahli,misalnya
psikologi atau doker, untuk memperoleh pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan
hasil pemeriksaan tersebut anak diklasifikasikan untuk memperoleh apakah mereka
benar-benar memerlukan pelayanan kusus.pada tahapprogram pembelajaran, asesmen
dilakukan untuk keperluan penyusunan program
pembelajaran.
Wawancara
untuk memperoleh informasi asesmen umumnya mencakup data tentang anak, orang
tua, keluarga, riwayat kelahiran, perkembagan fisik, sosial dan pendidiakn.
Data tetang anak mencakup nama, alamat dan telepon, tempat dan tanggal
lahir,sekolah dan kelas. Data tentang orang tua mencakup nama ayah dan ibu
serta pekerjaan mereka. Data tentang keluarga mencakup saudarakandung,saudara
tiri, sudara angkat Dan orang lan,yang tinggal bersama anak,Riwayat kelahiran
dan hendaknya mencakup informasi tentang riwayat ibu saat hamil, panjang dan
berat badan bayi, kondisi ibu dan prematuritas,
Data
perkembagan perkembagan fisik mencakuo riwayat kesehatan,, pristiwa traumatik,
kebiasaan makan dan tidur aktifitas,riwayat mulai duduk, berjalan, menggunakan
kata-kta pertama dalam berbicara,dan gangguan bahasa.
Informasi
asesmen yang dapat diperoleh melalui metode observasi adalah penyesuaian anak
dengan ligkugan sosialnya,koordinasi motorik,motorik kasar,dan keadaan motori
halus,koordinasi mata-tangan dan ketrampilan mendengarkan. Pelaksanaan
observasi dapat dlakukan secara terpisah dan dapat diakukan secara terintegrasi
dengan pelaksanaan metode lain,misalnya pada saat wawancara atau pada saat anak
mengerjakan tes informasi dan tes baku formal.
Informasi
asesmen melalui pengukuran informasi hendaknya menckup pemahaman auditoris,
bahasa ujaran, orientasi, perilaku dan motorik,Pemahaman auditoris mencakup kemampuan
mengikuti perintah lisan, memahai diskusi keompok.
Sumber:Anastasi,Anne,(1982)
psychological Testing, New York : Collier Macmillan Publishers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar