Pages

Kamis, 07 November 2013

Asesmen dan penyusunan program pendidikan individu



Pada tujuan yang ingin dicapai melalui pembahasan ini adalah
1.      Memahami hakikat asesmen dalam penanggulagan kesulitan belajar
2.      Memahai hakekat program pendidikan individu
Hakikat asesmen
Aesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang seseorang anak yang akan digunakan untuk membuwat pwrtimbagan dan keputusan yang berhubugan dengan anak tersebut.. Tujuan utama dari asesmen adalah untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbagan dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak berkesulitan belajar.
Menurut Hargrove dan Poteet(1984:1), asesmen merupakan salah satu dari tiga ativitas evousi pendidikan. Ketiga aktivitas tersebut adalah
·         Asesmen
·         Diagnostik
·         Preskriptif
Dengan demikian untuk menegakkan diagnosisi, dan berdasarkan diagnosis tersebut dibuwat prespektif. Prespektif tersebut ddalam bentuk aktualnya adalah berupa program pendidikan yang individual; Meskipun asesmen pertama kali dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran, asesmen sesugguhnya berlanggsung sepanjang proses pembelajaran.
Menurut salvia dan Yssldyke seperti dikutip oleh Lerner(1988:54), dalam kaitanya dengan upaya penaggulagan kesulitan belajar,asesmen dilakukan untuj keperluan:
·         Penyaringan
·         Pengalihtanganan
·         Klasifikasi
·         Perencanaan pembelajaran
·         Pemantauna kemajuan belajar anak.
Pada  penyaringan anak-anak kesulitan belajar disuatu kelas ata disekolah didefinisikan untuk menentukan anak-anak mana yang memerlukan pemeriksaan lebih komperhensif. Dalam penyarigan dilakukan evaluasi sepintas, misalnya melalui observasi informasi oleh guru, untuk menentukan siapa diantara anak-anak yang memerlukan evalusi intensif,
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut selanjutnya anak dialihtangankan keorang ahli,misalnya psikologi atau doker, untuk memperoleh pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut anak diklasifikasikan untuk memperoleh apakah mereka benar-benar memerlukan pelayanan kusus.pada tahapprogram pembelajaran, asesmen dilakukan untuk keperluan penyusunan program  pembelajaran.
Wawancara untuk memperoleh informasi asesmen umumnya mencakup data tentang anak, orang tua, keluarga, riwayat kelahiran, perkembagan fisik, sosial dan pendidiakn. Data tetang anak mencakup nama, alamat dan telepon, tempat dan tanggal lahir,sekolah dan kelas. Data tentang orang tua mencakup nama ayah dan ibu serta pekerjaan mereka. Data tentang keluarga mencakup saudarakandung,saudara tiri, sudara angkat Dan orang lan,yang tinggal bersama anak,Riwayat kelahiran dan hendaknya mencakup informasi tentang riwayat ibu saat hamil, panjang dan berat badan bayi, kondisi ibu dan prematuritas,
Data perkembagan perkembagan fisik mencakuo riwayat kesehatan,, pristiwa traumatik, kebiasaan makan dan tidur aktifitas,riwayat mulai duduk, berjalan, menggunakan kata-kta pertama dalam berbicara,dan gangguan bahasa.
Informasi asesmen yang dapat diperoleh melalui metode observasi adalah penyesuaian anak dengan ligkugan sosialnya,koordinasi motorik,motorik kasar,dan keadaan motori halus,koordinasi mata-tangan dan ketrampilan mendengarkan. Pelaksanaan observasi dapat dlakukan secara terpisah dan dapat diakukan secara terintegrasi dengan pelaksanaan metode lain,misalnya pada saat wawancara atau pada saat anak mengerjakan tes informasi dan tes baku formal.
Informasi asesmen melalui pengukuran informasi hendaknya menckup pemahaman auditoris, bahasa ujaran, orientasi, perilaku dan motorik,Pemahaman auditoris mencakup kemampuan mengikuti perintah lisan, memahai diskusi keompok.

Sumber:Anastasi,Anne,(1982) psychological Testing, New York : Collier Macmillan Publishers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman